Senin, 22 Juni 2009

Pengalaman sebagai 12 finalist Panasonic Scholarship Indonesia 2010
(Sharing Experience as 12 candidate of Panasonic Scholarship Indonesia 2010)


Program Panasonic Scholarship telah diluncurkan oleh Matsushita Electric Industrial Co., Ltd., Japan (MEI) pada tahun 1998 bertepatan dengan ulang tahun MEI yang ke-80 dengan tujuan memberi kesempatan (dalam bentuk beasiswa) kepada para pelajar Asia (China, Indonesia, Malaysia, Philippines, Taiwan, Thailand, Vietnam) untuk mengambil program pasca sarjana (S2) sehingga mereka bisa berkontribusi bagi kemajuan negaranya. Sejarah kelompok Panasonic di Indonesia dimulai saat ditandatangani kerjasama teknik antara PT Transistor Radio Manufacturing yang didirikan oleh Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel (Alm.) dengan Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. Japan di tahun 1960, dan diikuti dengan didirikannya PT National Gobel (saat ini bernama PT Panasonic Manufacturing Indonesia) pada tahun 1970.
Pengalaman menjadi 12 finalis kandidat Panasonic Scholarship Indonesia merupakan pengalaman yang paling berharga dari sekian banyak pengalaman bagi saya. Sebelum menjadi finalis, tentu saja ada fasefase screening awal yang diadakan oleh pihak Panasonic Sholarship Indonesia. Fase-fase ini cukup lama untuk dilalui setidaknya ada 4-5 bulan sebelum masuk ketahapan finalis. Tahap pertama, dimulai dengan pendaftaran online melaui situs Panasonic (www.panasonicscholarship.com), pada tahapan ini seleksi akan dilakukan berdasarkan data diri aplikan, IPK, kemampuan bahasa serta kemampuan membaca ketentuan keseluruhan program master di Jepang. Pada tahap satu, nantinya akan terpilih 50 orang semifinalist untuk selanjutnya masuk ke fase II (untuk tahun 2010 ada peningkatan kuota menjadi 90 semifinalist). Pada fase II, Panasonic Scholarship Indonesia akan mengirimkan beberapa lembaran aplikasi untuk selanjutnya diisi oleh 90 semifinalist. Pada fase II, seleksi akan dilakukan berdasarkan informasi diri (detail) terdiri dari formulir aplikasi, surat rekomendasi dari dekan/ketua jurusan, alasan serta rencana ke Jepang, transkrip nilai legalisir, essai proposal riset, dan penerimaan seorang professor di salah satu universitas di jepang (Informal Letter of Acceptance). Waktu itu, saya melakukan kontak dengan beberapa universitas di Jepang untuk mendapatkan professor dari pembimbing dan akhirnya dari beberapa professor yang saya coba untuk menjalin kontak, ada professor yang tidak membalas email yang saya kirimkan, ada juga professor yang belum membutuhkan calon mahasiswa di laboratoriumnya dan akhirnya ada juga yang menjawab respon email saya, yakni dari Universitas Kyoto. Akhirnya setelah menunggu ± 1,5 bulan dari fase II, terpilihlah 12 finalis pada fase III yang merupakan fase terakhir dari seleksi beasiswa Panasonic Scholarship Indonesia. Para finalis akan diundang ke Panasonic Manufacturing Indonesia untuk proses seleksi selanjutnya diantaranya seleksi interview akademik (presentasi riset) para finalis dengan juri 2 dosen ITB yang merupakan lulusan universitas di Jepang juga (Dr. Suharja Wiramihardja (jurusan Astronom ITB) dan Dr. Yudi Dharma (jurusan fisika ITB), interview umum oleh Panasonic Scholarship Jepang dan direktur Panasonic Group, dan assestment oleh HR Training & konsultan Panasonic Sholarship Indonesia. Untuk tahun 2010, 12 finalist Panasonic Scholarship Indonesia yang akan memperebutkan “tiket” masuk ke Universitas Jepang yakni, yakni Sorba PR Panjaitan (Univ. Padjadjaran), Syaiful Hudri (Univ. Padjadjaran), Rachma Wikandari (UGM), Difla Yustisia Quarani (UGM), Herma Amalia (IPB), Pradanti Vidyawardhani (ITB), Rizki Mardian (UI), Rizqi Putri Nourma Budiarti (ITS), Prima Kharisma (Unibraw), Nelly (UPH), Mario Rovani Hendriyanto (Univ. Pancasila). Para finalis nantinya akan dikarantina di Wisma Hijau pada tanggal 24-26 Juni 2009. Semoga yang nantinya terpilih adalah orang yang terbaik dan bisa membawa nama baik Indonesia!!!Amin..God Blees Us.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar